![]() |
Surat Nabi Muhammad Kepada Paderi St.
Catherine’s Monastery
|
Pada tahun 628 Nabi Muhammad SAW
mengeluarkan Piagam Anugerah kepada biarawan St.
Catherine Monastery di Mount Sinai.
Surat ini mengandungi tentang
aspek-aspek hak asasi manusia termasuk perlindungan bagi umat Kristian,
kebebasan beribadah dan bergerak, menjaga harta mereka, dan hak untuk
dilindungi di dalam medan perang.
“This is a message from Muhammad ibn Abdullah, as a covenant to
those who adopt Christianity, near and far, we are with them.
Verily I, the servants, the helpers, and my followers defend
them, because Christians are my citizens; and by Allah! I hold out against
anything that displeases them.
No compulsion is to be on them.
Neither are their judges to be removed from their jobs nor their
monks from their monasteries.
No one is to destroy a house of their religion, to damage it, or
to carry anything from it to the Muslims’ houses.
Should anyone take any of these, he would spoil God’s covenant
and disobey His Prophet. Verily, they are my allies and have my secure charter
against all that they hate.
No one is to force them to travel or to oblige them to fight.
The Muslims are to fight for them.
If a female Christian is married to a Muslim, it is not to take
place without her approval. She is not to be prevented from visiting her church
to pray.
Their churches are to be respected. They are neither to be
prevented from repairing them nor the sacredness of their covenants.
No one of the
nation (Muslims) is to disobey the covenant till the Last Day (end of the
world).”
Artinya
"Ini adalah surat dari Muhammad ibn Abdullah, sebagai
perjanjian dengan orang-orang yang mengamalkan agama Kristian, jauh ataupun
dekat, kita bersama dengan mereka.
Sesungguhnya saya, hamba-hamba, pembantu, dan pengikut saya
mempertahankan mereka, karena orang-orang Kristian juga adalah warganegara
saya. Dan demi Allah! Saya bertahan terhadap apa-apa yang mengganggu mereka.
Tiada paksaan yang diberikan ke atas mereka.
Tidak ada hakim-hakim mereka yang akan dipecat daripada
pekerjaan mereka dan tidak ada juga rahib mereka yang dibuang dari tempat
ibadat mereka.
Tidak ada sesiapa yang akan memusnahkan rumah ibadat mereka,
merosakkan, atau membawa apa-apa dari rumah ibadat mereka ke rumah-rumah orang
Islam.
Sesiapa yang mengingkari perintah ini walaupun satu, dia
akan merusakkan perjanjian Allah dan menderhaka kepada Rasul-Nya. Sesungguhnya,
mereka adalah sekutu saya dan saya mempunyai piagam yang selamat terhadap apa
yang mereka benci.
Tiada sesiapa yang akan memaksa mereka untuk melakukan
perjalanan atau memaksa mereka untuk berperang.
Orang-orang Islam berjuang untuk mereka.
Jika seorang wanita Kristian berkahwin dengan seorang
Muslim, dan dilakukan tanpa kemahuan beliau. Dia tidak akan dihalang daripada
melawat gereja untuk berdoa.
Gereja-gereja mereka perlu dihormati. Mereka tidak boleh
dihalang daripada memperbaiki diri mereka maupun kesucian janjinya.
Pada tahun 1517, piagam asli ini
diambil oleh Sultan Selim I
dari Turki dan kini berada di Muzium Topkapi di
Istanbul. Akan tetapi Sultan memberikan salinan piagam tersebut kepada para
biarawan, dan mengkaji isi piagam tersebut.
Dari koleksi besar gulungan kuno dan
moden yang diawetkan di perpustakaan biara, jelaslah bahawa Perjanjian Nabi,
walaupun asli ataupun hanya salinan, jelas memberikan hak dan perlindungan
untuk umat Kristian….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar