Rabu, 08 Agustus 2012

Sejarah Hassasin atau Yg lebih dikenal Populer Assasin

Sejarah Kuno Assassin
Pada pertengahhan abad 12, di syria terdapaty sebuah perkumpulan atau kelompok rahasia para penghisap ganja. apa hubungannya penghisap ganja dengan pembunuh ? jika timbul pertannyaan seperti itu maka jawabannya adalah karena para pembunuh ini setelah melakukan aksinya mereka akan menghisap ganja. para pembunuh ini berupaya mengambil tahta kepemimpinan islam pada saat itu dengan cara kekerasan. struktur organisasi ini tersusun sangat rapih. mereka membangun sebuah sistem sel bawah tanah membentuk agensi dan spionase dengan struktur kepemimpinan piramida. jaringan inteljen piramid ini mereka gerakan di tengah – tengah umat muslim di seluruh dunia.
 
Dalam kepemimpinan piramida ini, ada satu pemimpin tertinggi. Tugasnya mengatur seluruh agen di berbagai wilayah masyarakat Muslim. Para eksekutor kelompok dalam organisasinya ini disebutHassassin.
Hassasin sendiri berasal dari Orang Arab menyebut ganja sbg “hasis”, nama yang pernah melambung mengikuti reputasi “Hassassin”, pasukan “soldier of fortune” penghisap candu. Tapi pengartian hassassin sebagai penghisap ganja ini kontroversi, beberapa pakar bahasa Arab mengartikan hassasin sebagai “penjaga-penjaga rahasia”.
 
So, nama Hassasin bukan bersal dari kata “ganja” melainkan dari kata “penjaga – penjaga rahasia” atau bisa juga “pembunuh rahasia”.
Semula, kelompok Assassins ini disebut Nizariyah. Karena, mereka berusaha mengembalikan Pangeran Nizar al-Toyyib ke tahta kekuasaan Mesir. Nizariyah melakukan cara ini karena yakin bahwa Pangeran Nizar al-Toyyib adalah reinkarnasi Nabi Ismail as. Namun berkali Nizariyah salah patron dan gagal meraih tujuan. Akhirnya mereka berinovasi menentukan pemimpin dan berinovasi dg merubah tujuan & cara organisasi mereka. Yaitu dengan dalih baru bahwa Nizariyah dibentuk untuk menyambut kedatangan Imam Mahdi (Mesias).
 
Kali ini Nizariyah melanggar syariah Islam. Mereka menyabotase dan mengadopsi secara compang-camping akidah Islam tentang Imam Mahdi. Dengan dalih mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya Imam Mahdi, Imam ke-12 yang diagungkan masyarakat Syiah, kelompok Nizariyah melancarkan serangan bawah tanah kepada orang-orang yang dianggap musuhnya. Perbuatan Nizariyah ini jelas bertentangan dengan syariah Islam yang disampaikan Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wassalam...
 
Sehebat apapun aksi mereka, meski mengklaim gerakannya demi mempersiapkan dataangnya Imam Mahdi, sangat jelas mereka melanggar Syariat Islam. Misalnya adalah, kelompok ini membolehkan setiap pemimpin mereka memiliki hak istimewa,contohnya meminum anggur hingga mabuk, menghisap ganja hingga teler. Lebih parah lagi, pemimpin mereka dihalalkan membunuh umat Islam lainnya dengan alasan jihad...
 
Setelah dinyatakan bersalah dan sesat, kelompok Nizariyah meninggalkan Mesir dan pindah ke Syria. Kemudian, di sana kaum Nizariyah dikenal sebagai kelompok Hassasin. Bahasa Inggris mengkonversi kata ini menjadi Assassins...
gambar benteng alamut yang dulunya adalah “surga dunia” para assassin.
 
Dalam The History of The Assassins, Amin Maluf menjelaskan bahwa Hasan Bin Sabah adalah master budaya dan penyair yang menguasai sains modern. Hasan Bin Sabah berusaha keras membangun organisasi Assassins. Dia adopsi teknik-teknik Darul Hikmat di Kairo, Mesir. Dia berambisi memajukan organisasi yang dipimpinnya itu. Terbukti, setelah dua abad lebih, kelompok Assassins lihai membunuh musuh-musuhnya dengan racun dan senjata. Kelompok ini juga mahir melakukan serangan-serangan bawah tanah yang pernah menjadi momok di kawasan Timur Tengah. Benteng Assassins Lembah Alamut menjadi salah satu legenda Persia yang terkenal dengan sebutan “surga dunia”. Marco Polo terkesan akan kemegahan dan kemewahan Benteng Alamut. Usai perjalanannya melintasi benteng itu pada tahun 1271 M.
sala satu teknik pembunuhan ala hassasin/Assasin
 
Hasan Bin Sabah merekrut para pemuda di wilayahnya sebagai pengikutnya dengan cara membius mereka dan mengangkutnya ke lembah itu. Setelah sadar, ternyata mereka berada di “surga dunia” itu. Pemandangan surga dunia dipamerkan kepada mereka. Segala kenikmatan bius mereka rasakan berbarengan dengan doktrin-doktrin sebelum akhirnya dilepas kembali ke tengah masyarakat.
Setelah para pemuda itu diculik oleh Hasan Bin Sabah untuk dijadikan murid, ketika itu mereka dicuci otak dengan berbagai merek dan tipe tipu daya. Akal sehat mereka menjadi hilang. Bagi mereka, sosok Hasan Bin Sabah adalah segalanya. Moto mereka kemudian menjadi  ”Tak ada larangan ! Semua halal !
 
Pengaruh Assassins menyebar ke seantero jagad hingga pertengahan abad 13. Setelah Hasan Bin Sabah terbunuh di tangan anaknya sendiri, Muhammad, kelompok Assassins mengalami kemunduran. Tahun 1256, markas besar Assassins, Benteng Alamut, jatuh ke tangan penjajah Mongol yang menandai akhir riwayat Assassins.
Pada awal abad 16, khilafah utsmaniyyah  yang berkuasa, menghancurkan pertahanan terakhir Assassins.... 

wikipedia..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar